Cerita Selingkuh

Cerita Selingkuh


Hari ini tidak seperti biasanya, karena bisa sedikit santai setelah terlepas dari pekerjaan yang sangat menyita waktu dan tenaga.
Jadi sebisa mungkin aku manfaatkan waktu hari ini untuk sekedar melepas penat dan segala lelah di hari-hari yang telah lewat.
Maka ditemani motor butut ku, aku pun melenggang meninggalkan pekarangan rumah, untuk sekedar jalan-jalan.

Di pikiranku hanya bertujuan mencari tempat yang agak tenang, sunyi dan damai untuk melepas lelah. Maka motorpun kuarahkan ke sebuah sisi kota tempat peristirahatan yang jarang ku singgahi..
Setelah sampai suasana disini benar-benar sejuk, tenang dan sunyi. Serta masih cukup natural dihiasi pepohonan dan beberapa rumah saja. Serta aliran sungai yang adem ayem.

Setelah motor ku parkir ditempat yang cukup nyaman, aku pun melenggang bermaksud menuju ke tepian sungai untuk sekedar mengagumi ciptaan-Nya. Sesaat ketika hampir mendekati muara sungai, mata yang liar memperhatikan kiri-kanan, mendadak tertuju kesebuah rumah, dimana disana sepertinya terdapat sosok wanita yang aku kenal.
Saking penasarannya, ku dekati sosok tersebut untuk pastikan aku tidak salah orang..dan ternyata benar, dia adalah teman sekolahku dulu waktu dibangku eS eM A , yang pernah duduk satu kursi dalam satu kelas bersamaku.

Tapi aku tahu, dia sekarang sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak. Lalu ku dekati dia saat dia juga kaget melihat ku.
"Hai, kamu Rina kan? Tumben kamu disini? Ini rumah siapa?", tanya ku!
"Iya aku Rina. Kamu Toni kan? Teman sewaktu sekolah dulu?", jawabnya penuh semangat yang ku jawab dengan anggukan kepala. "Ini rumah istirahat yang di beli suami ku, jadi kadang kami santai disini kalau ada waktu", dia melanjutkan.

"Lalu mana suami dan anak mu?" ku tanya lagi, karena sejak tadi aku tidak melihat suami maupun anak-anaknya disana.
"oh, suami ku lagi pergi belanja sama anak-anak, mungkin sorean baru kesini", jawabnya menepis rasa penasaranku.
"Mari Ton, masuk dulu biar aku buat kan secangkir teh". Tawaran yang tidak bisa aku tolak, karena tidak mau dibilang sombong, apalagi ya sekedar mengenang masa nostalgia tidak ada salahnya ngobrol-ngobrol sebentar didalam, pikirku.

Rumahnya cukup besar dan nyaman, diruang tamu itu terdapat beberapa sofa high end, juga tv 32 inci aku rasa. Serta beberapa peralatan home theater dan beberapa foto tunangan dia.
Setelah dibiarkan sendirian menikmati ruangan tamu yang ada, akhirnya Rina datang dengan secangkir teh panas ditangannya.

Ya begitulah, percakapanpun mulai seru diawali dengan cerita-cerita semasa sekolah dulu, dan hal-hal lain semasa ada tugas dari sekolah dan teman-teman sekolah dsb.
Lalu cerita mulai merambah ke soal keluarganya, tentang suaminya, yang katanya sangat sayang sama dia dan anak-anak, hanya saja kadang menyebalkan karena alasan tertentu.

Ya pembicaraan makin seru aja, rasa-rasanya aku jadi betah ngobrol sama dia ini. Apalagi orangnya gak membosankan dan selalu saja bisa cari topik baru untuk dibicarakan.
"Kamu tahu, aku dan suamiku kadang sering menyewa film yang beralur cerita romantis, seperti Titanic itu", saat topik mulai beralih ke film favoritnya." dan ada satu film yang sangat kami sukai sama-sama".
"Oya? Apa judulnya? Siapa tahu aku juga sudah pernah nonton. Atau bisa ku sewa nanti", jawabku seadanya.
"Tapi kamu janji ya jangan cerita siapa-siapa, karena ini rahasia ku dan suamiku", pintanya sambil menyorongkan tangan kanannya dan memintaku untuk menggapai tangannya untuk menjalin janji.

Nah begitu tangan ini saling bersentuhan dan saling menggenggam, kami berdua sama-sama terdiam dan tidak dapat berkata-kata. Mungkin sama-sama merasakan getaran yang sama dalam hati.
Apakah aku telah mulai menanam benih cinta? Atau perasaan lainnya terhadap dia, aku tidak tahu.
Memang ini dosa sekali, dan sangat tidak benar jika sampai jatuh cinta pada teman sekolah yang statusnya sudah menikah dan punya keluarga. Apalagi sampai tercipta istilah selingkuh. Benar-benar diluar kehendakku.
"Judulnya...judulnya.."jawab dia begitu gugup saat mata kami saling berpandangan.

Belum sempat jawaban itu keluar, diluar kulihat sesosok pria berdiri dengan tatapan mata hambar didampingi dua anaknya, menatapku dan Rina dengan tajam nan liar yang sedang berpegangan tangan.
Akupun sangat kaget dan secepat kilat melepaskan tangan Rina.
"Ton, kenalkan ini..ini mas Adi, suamiku", Rina berbicara gugup memperkenalkan suaminya padaku.
Belum sempat aku bicara, kulihat mimik muka suaminya yang benar-benar sedang dibakar api cemburu. Tanpa peduli kehadiranku dia segera mendekati arah kanan ruangan dimana terletak sebuah pentungan besar.

Melihat gelagat ini, aku segera ambil langkah seribu,
"Rin, sepertinya aku harus segera pergi" tanpa peduli Rina yang lagi tegang, serta suaminya yang mulai mengambil pentungan, dan siap mengejarku, tidak ku pedulikan lagi. Aku hanya terus lari..lari..dan lari menuju motor bututku... tetapi ...brak...!! tersandung batu..dan..dan..aku...aku..terbangun dari mimpi buruk ku..
Kemudian menyadari bahwa aku masih diatas kasur..
Walah rupanya film selingkuh yang ku tonton kemarin malam berimbas kebawa mimpi malam ini :) ..(kalau benaran..udah dosa tingkat berapa ya jika terjadi begitu) :)
Ya itulah cerita tentang selingkuh ku dalam...mimpi..!!!

Comments :

0 komentar to “Cerita Selingkuh”
 

Ym online/offline


VISITOR

Free Website Counter

Ranking

Powered by  MyPagerank.Net

Follow

Visitor's

free counters